Dapat Melakukan Identifikasi Data Dengan Cepat
Melalui database, kamu bisa merancang semua kebutuhan data mulai dari tabel, atribut, hingga membuat relasi antar tabel.
Dengan melakukan rancangan seperti diatas maka ketika kamu harus melakukan identifikasi data dapat dilakukan dengan cepat.
Proses identifikasi data biasa disebut juga dengan “grab data” atau mengambil data.
Bagaimana cara mengambil data dalam suatu database? Tentu saja dengan Query.
Query database adalah permintaan akan informasi yang diambil dan diterima dari database.
Query dimanfaatkan sebagai bahasa pemrograman yang mampu memanipulasi data, menghapus, menambah, dan juga mengubah data.
Jadi, ketika ada permintaan informasi data dapat diberikan dengan cepat sesuai dengan query yang dibuat.
Sebagai Penghubung Sesama Komputer
Fungsi lain dari kabel LAN yakni untuk menghubungkan satu perangkat komputer dengan komputer lainnya di dalam sebuah area tertentu. Jadi, detikers dapat dengan mudah dan cepat membagikan data ke sesama komputer lainnya yang terhubung dengan kabel LAN.
Saat ini ada berbagai jenis kabel LAN yang bisa kamu gunakan, mulai dari straight through, cross over, dan roll over. Lantas, apa yang membedakan dari ketiga jenis kabel LAN tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini:
Menghilangkan Duplikasi Data
Sistem database memang dirancang agar dapat menghindari atau meminimalisir duplikasi pada data.
Saat terdapat ada duplikasi data, pasti data baru tidak dapat tersimpan dalam database dan sistem database dapat memberikan notifikasi error ke administrator database.
Database adalah kumpulan data yang terkumpul jadi satu dalam suatu sistem, itu artinya lebih mudah dalam melakukan perlindungan dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Mungkin sekilas, dari sisi keamanannya menyimpan database di perangkat lebih aman daripada di server.
Namun sebenarnya tidak lho DomaiNesians! Ketika kamu menyimpan database di perangkat jika terjadi error secara tiba – tiba pada perangkat, maka database akan hilang.
Kecuali kamu yang sering melakukan backup database dan di upload ke dalam storage berbasis cloud (Gdrive).
Berbeda apabila kamu menyimpan database di dalam hosting atau Cloud VPS.
Di DomaiNesia, kamu akan disediakan layanan backup setiap hari nya, jadi data- data yang ada dalam hosting DomaiNesia akan terbackup secara otomatis.
Selain layanan backup, ada fitur yang dapat melindungi data dalam hosting seperti proteksi Imunify360.
Mengaktifkan proteksi Imunify360 juga sangatlah mudah, kamu bisa ikuti panduan Panduan Imunify360 di Hosting Untuk Proteksi Malware.
Apalagi di VPS DomaiNesia, sekarang ini sudah menerapkan teknologi Cluster Server didalamnya ada metode Triple Replication.
Dengan demikian, apabila terjadi masalah pada salah satu server fisik, data yang ada pada Cloud VPS masih aman dan dapat berjalan seperti biasa.
Baca Juga : Panduan Fitur CSP (Content Security Policy) untuk Mencegah Serangan XSS
Database Access Language
Database Access Language adalah jenis bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan database.
Melalui bahasa ini, kamu dapat menuliskan berbagai perintah yang berhubungan dengan database, seperti mengambil data, menambahkan informasi baru, memperbarui catatan yang ada, atau menghapus data dari database.
Penting untuk memahami bahasa database karena ini akan memungkinkan kamu untuk efektif mengelola dan menggunakan data dalam database.
Meskipun Database Access Language mungkin terdengar teknis, namun memahami dasar-dasar bahasa database adalah kunci untuk dapat berinteraksi dengan data dalam sistem database.
Salah satu komponen penting dalam dunia database adalah pengguna atau user. Pengguna dapat dianggap sebagai individu atau pihak yang memiliki otoritas untuk berinteraksi dengan sistem database, serta memiliki kebutuhan untuk mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
Pengguna dalam konteks database dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:
Kelompok pertama adalah para programmer aplikasi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menciptakan program-program aplikasi yang akan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.
Mereka bekerja dengan berbagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi.
Kelompok ini terdiri dari individu yang menggunakan sistem database untuk berbagai tujuan.
End user dibagi menjadi beberapa sub kelompok, termasuk naive user (pengguna awam), casual user (pengguna gelegar), specialized user (pengguna berpengalaman), dan juga mencakup programmer aplikasi.
Mereka melakukan interaksi dengan sistem database sesuai dengan cara mereka memerlukan informasi.
Perancang database adalah pengguna yang memiliki tanggung jawab mendesain struktur dan skema database. Mereka bertanggung jawab untuk membuat kerangka kerja yang memungkinkan data disimpan dan diakses dengan efisien.
Desainer database memastikan bahwa database terorganisir dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Kelompok terakhir adalah administrator database. Mereka memiliki wewenang untuk mengelola seluruh sistem database, termasuk mengawasi keamanan data, melakukan pemeliharaan, dan memastikan ketersediaan sistem.
Administrator juga bertanggung jawab mengendalikan izin akses pengguna dan menjaga integritas data.
Memahami peran dan jenis pengguna dalam database adalah langkah awal yang penting dalam mengelola informasi dan menjaga kinerja sistem database yang baik.
Setiap kelompok pengguna memiliki peran yang unik dalam ekosistem database dan bekerja bersama-sama untuk memastikan informasi dapat diakses dan digunakan secara efektif.
Mengelola Data Secara Terpusat
Dengan menggunakan database, semua jenis data dapat dikumpulkan dalam satu tempat, misalnya di server hosting atau Cloud VPS.
Jadi, kamu bisa mengelola data dengan mudah dan lebih efektif.
Dapat Diakses Banyak User
Ketika data disimpan secara offline di perangkat yang berbeda, untuk mengakses sebuah file tentu harus menghubungi pemilik perangkat terlebih dahulu bukan?
Nah, hal itu dianggap kurang efektif dan tidak efisien.
Apalagi jika membutuhkan data dalam waktu yang bersamaan, pasti kamu harus menunggu hingga user lain selesai menggunakan perangkat tersebut.
Dengan adanya database yang didimpan dalam hosting maupun Cloud VPS, siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses.
Setelah kamu mengetahui bahwa database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling berhubungan, selanjutnya kamu harus tahu komponen dalam pembuatan database.
Berikut ini merupakan komponen- komponen yang digunakan dalam membuat database.
Data adalah komponen penting atau krusial dalam pembuatan database.
Apa yang akan dibuat dalam database jika tidak ada data?
Singkatnya data merupakan fakta yang terkait dengan suatu objek tertentu. Misalnya seperti nama, usia, tinggi, dan berat. Selain fakta, data juga dapat merupakan gambar, teks, file, pdf, video, dan sebagainya.
Dalam membuat database, biasanya data disusun dengan sistematis terdiri atas database, table, record, dan field. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Biasanya, database adalah penyimpanan data yang dikemas dalam bentuk tabel. Dalam setiap tabel terdapat kumpulan record atau isi dari suatu tabel.
Dan dalam setiap record akan terdapat field yang berisikan informasi data tersebut. Misalnya kamu ingin membuat database penjualan dengan tabel pelanggan dan tabel transaksi seperti gambar di bawah ini.
Database penjualan adalah database yang menyimpan setiap record dan field pada tabel pelanggan dan tabel transaksi.
Dengan menggunakan struktur ini, kamu dapat mengatur data secara logis dan efisien. Hal ini membuat kamu dapat mencari, mengelola, dan mengakses informasi dengan lebih mudah, yang merupakan bagian penting dari penggunaan data dalam dunia digital yang terus berkembang.
Meskipun konsep ini mungkin terdengar kompleks, pemahaman dasar ini dapat membantu siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan dan diatur dalam komputer.
Hardware adalah komponen fisik yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Saat kamu menyimpan data di lokasi tertentu, seperti di jaringan lokal, beberapa perangkat keras yang biasanya digunakan termasuk disk, komputer, dan memori.
Disk atau hard drive adalah tempat penyimpanan utama di komputer yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.
Komputer itu sendiri berfungsi sebagai pusat pengolahan data, sementara memori, atau RAM, digunakan untuk menyimpan data yang sedang digunakan oleh komputer.
Ketika data harus disimpan secara online, penggunaan hardware menjadi sedikit berbeda. Dalam menyimpan data di internet, biasanya digunakan website dan server hosting.
Website adalah lokasi online di mana data dapat diakses melalui browser web, sementara server hosting adalah komputer yang berfungsi sebagai “rumah” untuk data tersebut.
Ketika kamu mengakses suatu situs web, data tersebut sebenarnya diambil dari server hosting yang berada di lokasi fisik tertentu dan diakses melalui internet.
Perangkat lunak atau software mencakup semua program atau sistem dalam database yang menyimpan dan mengolah data. Software utama dalam database yaitu:
Jika kamu ingin mengoperasikan database dengan lancar, sangat penting untuk memilih sistem operasi yang kompatibel dengan database yang ingin kamu bangun.
Dalam hal ini, kamu memiliki dua opsi utama, yaitu Windows dan Linux. Windows adalah sistem operasi yang dikenal oleh banyak orang.
Sistem Operasi ini umum digunakan di berbagai lingkungan, mulai dari komputer pribadi hingga server perusahaan. Windows memiliki interface yang user-friendly dan banyak dukungan aplikasi, termasuk database.
Oleh karena itu, jika kamu terbiasa dengan Windows dan ingin menjalankan database dengan antarmuka yang familiar, sistem operasi ini dapat menjadi pilihan yang baik.
Di sisi lain, Linux adalah sistem operasi open-source yang kuat dan andal. Linux sering digunakan dalam pengelolaan server dan sistem database.
Sistem operasi ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal konfigurasi dan pengelolaan sumber daya. Jika kamu mencari alternatif yang lebih terfokus pada keandalan dan kontrol yang tinggi, Linux bisa menjadi pilihan yang baik.
Pilihan antara Windows dan Linux untuk sistem operasi database tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu.
Penting untuk memahami bahwa kedua sistem operasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan keputusan akhir harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat keahlian kamu, jenis database yang digunakan, dan lingkungan pengoperasian yang diinginkan.
Dengan memilih sistem operasi yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa database kamu berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan kamu.
DBMS atau Database Management System, adalah perangkat lunak yang berperan penting dalam mengelola database. DBMS dirancang untuk memudahkan berbagai operasi termasuk input, pengambilan, pembaruan, dan penghapusan data dalam suatu database.
Melalui penggunaan DBMS, pengguna dapat mengakses, mengelola, dan menjaga integritas data dengan lebih efisien. Ada berbagai pilihan DBMS yang tersedia, yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan dan preferensi.
Sebagai contoh, jika kamu mengelola sebuah website, MySQL bisa menjadi pilihan yang baik. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama dalam pengembangan aplikasi web.
MySQL dapat mengakomodasi data dengan baik dan menyediakan kemudahan dalam melakukan operasi database seperti penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan data.
Pemilihan DBMS harus didasarkan pada karakteristik dan kebutuhan proyek kamu. Selain MySQL, ada banyak DBMS lain yang mungkin lebih cocok seperti Informix, Sybase, dBasem Focbase, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan proyek kamu dengan baik sebelum memilih DBMS yang tepat untuk digunakan.
Baca Juga : Mengenal MongoDB, Si Database NoSQL Populer
Apa itu database MySQL dan MongoDB
MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.
MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.
Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.
Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.
MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.
Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.
Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.
Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.
Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.
Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.
Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.
Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).
Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.
Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.
MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.
Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.
Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.
Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.
Object-oriented database
Object-oriented database adalah jenis database yang menggambarkan data dalam bentuk object dan class.
Dalam konteks ini, “object” merujuk pada entitas atau item individual seperti nama seseorang atau nomor telepon, sedangkan “class” adalah kelompok objek yang memiliki karakteristik atau atribut yang sama.
Object-oriented database merupakan salah satu jenis database yang terkait erat dengan model data relasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada pemrograman berbasis objek.
Sebagai contoh, salah satu object-oriented database objek yang terkenal adalah Database For Object (Db4o).
Db4o adalah sistem manajemen object-oriented database yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan memanipulasi data dalam bentuk objek, mirip dengan cara pemrograman berbasis objek dalam bahasa pemrograman seperti Java atau C#.
Keuntungan dari penggunaan object-oriented database adalah kemampuannya untuk mengelola data kompleks dengan cepat, terutama saat kamu memiliki sejumlah besar data yang memiliki struktur yang sangat rumit.
Jadi, ketika kamu memiliki kebutuhan untuk mengelola data yang kompleks dengan efisiensi, object-oriented database dapat menjadi pilihan yang sangat baik.
Karakteristik: Kabel NYA adalah kabel tembaga tunggal kecil dengan inti tembaga yang solid dan lapisan luar PVC, kabel ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti penerangan lampu maupun panel listrik.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Kabel listrik adalah media untuk menghantarkan arus listrik. Kabel listrik terdiri dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Konduktor merupakan bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik, sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan termoplastik.
Pada saat ini perkembangan dan kemajuan suatu daerah sering kali diukur dari tersedianya jaringan listrik, baik untuk keperluan industri, perdagangan maupun masyarakat umum. Energi pada kabel listrik sudah merupakan kebutuhan primer dalam kegiatan sehari-hari. Energi pada kabel listrik berfungsi sebagai penggerak motor beban, penerangan , pemanas dan lain-lain. Energi pada kabel listrik merupakan roda penggerak pembangunan dan kehidupan masyarakat
Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana menghasilkan dan menyalurkan energi pada kabel listrik dari pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang umumnya jauh dari perkotaan sampai ke rumah masing-masing. Orang hanya tahu ada bentangan/jaringan kabel listrik (berisolasi atau penghantar telanjang/udara), yang di dalamnya mengalir stroom/arus, yang membuat semua peralatan listrik/elektronik di rumah dapat berfungsi.
Sebenarnya kabel atau hantaran telanjang apa yang dipergunakan untuk mengalirkan arus listrik dari pembangkit listrik sampai ke konsumen?. Kabel atau penghantar yang dipergunakan antara lain :
Dari ilustrasi tentang alur distribusi energi pada kabel listrik dari pusat pembangkit sampai ke pelanggan, kita dapat mengetahui jenis kabel atau penghantar yang dipergunakan. Jenis kabel dan penghantar udara tersebut adalah:
A. ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced)
ASCR terbuat dari kawat aluminium (AAC) sebagai penghantar dan dari kawat baja (steel) sebagai penguat tegangan mekanis, seperti gambar di bawah ini. Karena ACSR digunakan sebagai hantaran udara, maka tidak diperkenankan adanya sambungan, baik pada kawat aluminium maupun pada kawat baja.
B. AAC. AAAC dan AAAC-S
AAC (All Aluminium Conductors) terbuat dari kawat aluminium murni, AAAC (All Aluminium Alloy Conductors) terbuat dari kawat aluminium campuran, sedangkan AAAC-S terbuat dari AAAC yang dilapisi / dilindungi oleh lapisan XLPE sebagai outer jacket.
Seperti halnya ACSR, ketiga jenis kabel AAC, AAAC dan AAAC-S digunakan sebagai hantaran udara, sehingga tidak boleh ada sambungan pada kawat dari penghantar tersebut. Karena lapisan XLPE pada AAAC-S berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap sentuhan (pohon), maka AAAC-S dirancang lebih aman dari AAC ataupun AAAC yang merupakan hantaran telanjang.
Kabel listrik tegangan menengah digunakan sebagai kabel distribusi tegangan 20 kV (PLN). Kabel tegangan menengah umumnya dirancang untuk kabel berinti tunggal (single core armoured dan non-armoured), kabel berinti 3 (armoured dan non-armoured) dan kabel tiga inti tunggal (three-single core cable, untuk bawah tanah dan hantaran udara). Tipe dan jenis kabel yang paling banyak dipergunakan, khususnya oleh PLN adalah kabel NA2XSEYBY, yaitu kabel tanam langsung bawah tanah. Contohnya NA2XSEYBY 3 x 300 mm2-12/20 kV, yaitu jenis kabel dengan tegangan kerja 12/20 kV berinti tiga berpenghantar aluminium yang dipilin bulat dan dipadatkan dengan luas penampang 300 mm2, berisolasi XLPE, berpelindung elektris dari kawat tembaga, berpelindung mekanis dari dua pita baja yang digalvanisasi serta berselubung PVC. NA2XSEYBY 3x300 mm2 - 12/20 kV ini juga merupakan kabel penghantar arus distribusi dari trafo 150 kV/20 kV ke trafo 20 kV/380 Volt. Jenis kabel ini memiliki beberapa keunggulan antara lain, berat penghantarnya lebih ringan dan lebih murah bila dibandingkan dengan kabel berpenghantar tembaga. Namun penghantar aluminium juga mempunyai kelemahan, yaitu konduktivitasnya lebih rendah dari penghantar tembaga, yaitu hanya 61%. Tapi secara ekonomis jenis kabel ini tetap lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan kabel berpenghantar tembaga (bila digunakan untuk distribusi pada area yang luas dan dalam jumlah banyak).
A. Penghantar (conductor) Jenis penghantar yang digunakan untuk kabel listrik tegangan menengah adalah penghantar dari kawat-kawat aluminium atau kawat-kawat tembaga yang telah dipijarkan, dipiiin bulat dan dipadatkan (round compacted stranded conductor) seperti gambar di bawah ini.
Proses pembuatan penghantar dipilin bulat dan dipadatkan berbeda dengan proses penghantar dipilin bulat tanpa dipadatkan. Penanganannya lebih khusus dan ekstra hati-hati, karena adanya proses pemadatan (compacting) dan pengisian water blocking powder antara kawat (SPLN). Jenis ini diperlukan di es, pendingin es dan perlu ditangani dengan proses yang khusus pada waktu proses produksi dilaksanakan. Penyimpangan yang terjadi bila hal tersebut tidak diperhatikan dapat mengakibatkan gagal proses (putus) dan permukaan penghantar yang dihasilkan tidak halus atau tidak rata. Permukaan penghantar yang tidak rata terutama pada bagian yang runcing / tajam akan mengakibatkan pemusatan muatan karena faktor kulit (skin effect).
Jenis penghantar ini memiliki tahanan penghantar yang sama dengan penghantar dipilin bulat tanpa dipadatkan atau penghantar dipilin dan dipadatkan bentuk sektor. Pengontrolan atau pengujian / test kualitas / intermediate test pada proses pemilinan ini dimulai sejak awal proses, meliputi pengontrolan dimensi, konstruksi dan pengontrolan tahanan penghantar.
Kabel listrik apa yang tepat untuk kebutuhan Anda ? petunjuknya ada disini
Pengujian tahanan penghantar dapat dilakukan dengan cara lain yaitu menimbang berat penghantar dalam panjang satu meter. Penghantar yang telah selesai dipilin harus terbebas dari segala kontaminasi. Sehingga penghantar-penghantar yang telah selesai diproses harus ditutup / diberi pelindung agar terbebas dari debu atau benda asing lainnya.
B. Lapisan pelindung penghantar (conductor screen), lapisan isolasi dan lapisan pelindung isolasi (insulation screen)
Sampai disini dulu, kami akan bahas kembali pendalaman mengenai kabel listrik ini di sessi berikutnya. Apakah Anda ingin mendapatkan informasi ter-update dari Sinarmonas?. Silakan masukkan email Anda pada kolom footer di bawah ini, lalu klik tombol subscribe. Salam kompak!!
Oleh : Darusman Hanafi, QA Team & Mulyono, IR (sumber majalah Turbo edisi 3)
Baca Juga : Jenis Kabel Yang Cocok Untuk Instalasi Listrik di Rumah , Kabel 4 Besar, Isu atau Fakta? , Kabel Listrik : Kenali Jenis, Fungsi & Penghantar pada Kabel Listrik (bagian 2)
Join WA Group SISKO (Sharing Informasi Seputar Kabel Jembo) klik disini
Sekarang Anda bisa berinteraksi langsung dengan TIM penjualan kami untuk konsultasi seputar produk, cek ketersediaan sampai pemesanan produk. Ingin tahu caranya? silahkan klik disini
Bagi detikers yang memiliki jaringan internet di rumah, tentu sudah tidak asing dengan kabel LAN. Yap, kabel yang satu ini memiliki fungsi untuk menghubungkan internet ke perangkat keras yang detikers miliki seperti komputer, laptop, atau smart TV.
Memang, saat ini kamu tak perlu repot-repot menghubungkan kabel LAN ke perangkat keras karena sudah ada teknologi wireless yang disebut sebagai WiFi. Namun, kabel LAN masih banyak dipakai oleh sejumlah masyarakat karena memiliki sejumlah fungsi lain yang sangat bermanfaat.
Lantas, apa sih fungsi dari kabel LAN? Lalu apa saja jenis kabel LAN yang tersedia saat ini? Biar nggak penasaran, simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dalam buku Membuat Kabel LAN (Straight) oleh Muhammad Aswan Sudarmo, kabel LAN merupakan singkatan dari Local Area Network atau jaringan komputer lokal. Kabel LAN digunakan untuk menghubungkan komputer/laptop ke perangkat jaringan internet atau ke sesama perangkat jaringan itu sendiri.
Contoh penggunaan kabel LAN dalam kehidupan sehari-hari bisa detikers lihat saat berada di sebuah gedung perkantoran atau sekolah. Untuk menghubungkan komputer ke jaringan internet pada umumnya disambungkan dengan menggunakan kabel LAN.
Tak hanya sekadar menghubungkan komputer dengan jaringan internet, ternyata kabel LAN memiliki sejumlah fungsi lainnya. Dikutip dari buku Membuat Kabel LAN (Straight) oleh Muhammad Aswan Sudarmo, berikut fungsi kabel LAN:
Kabel Straight Through
Jenis kabel LAN yang satu ini memiliki aturan penyusunan yang sama antara ujung konektor satu dengan konektor lainnya. Tipe kabel LAN straight through pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat berbeda, sebagai contoh antara router dengan switch/hub, komputer ke switch, dan komputer ke hub.
Jenis kabel LAN cross over memiliki aturan penyusunan yang berbeda antara tiap ujung konektornya. Tipe cross over biasanya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama. Kabel LAN cross over biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer dengan komputer, router ke router, switch dengan switch, dan hub ke hub.
Terakhir, jenis kabel LAN ini memiliki aturan penyusunan terbalik antara ujung konektor satu dengan ujung konektor lainnya. Kabel LAN roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan yang berbeda, yang mana fungsinya hampir sama dengan kabel straight through. Tapi yang jadi pembeda, kabel LAN roll over ditujukkan untuk menghubungkan perangkat yang memiliki konsol, contohnya switch dengan printer.
Setiap kabel LAN memiliki susunan yang tidak sama. Agar dapat membedakan fungsinya lebih mudah, maka dibuatlah susunan kabel LAN menjadi delapan bagian dengan warna yang berbeda-beda.
Lantas, seperti apa susunan kabel LAN dan masing-masing fungsinya? Simak penjelasannya berikut ini:
Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai kabel LAN beserta fungsi, jenis, dan susunan kabelnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kamu yang masih belum paham apa itu kabel LAN dan fungsinya.
Kabel UTP adalah kabel unshielded twisted pair. Mungkin Anda tidak menyadari bahwa kabel ini dekat dengan kegiatan sehari-hari Anda. Kabel UTP banyak dipakai untuk kebutuhan jaringan. Apa itu kabel UTP dan apa fungsinya? Simak penjelasan berikut ini lengkap dengan jenis dan kategorinya.
Dilansir dari TechTarget, kabel UTP atau unshielded twisted pair adalah jenis kabel tembaga yang dipakai di berbagai peralatan, seperti telepon dan jaringan area lokal (LAN) di kantor Anda. Kabel ini banyak dipakai karena biayanya lebih murah dan pemasangannya lebih mudah.
Terdapat empat pasang kabel tembaga di dalam kabel UTP. Kabel ini dipilin, tertutup dalam penutup plastik pelindung, dengan jumlah pasangan yang lebih banyak sesuai dengan bandwidth yang lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kabel individu dalam satu pasangan dipilin satu sama lain. Kemudian pasangan tersebut juga dipilin satu sama lain untuk mengurangi crosstalk dan interferensi elektromagnetik yang bisa menurunkan kinerja jaringan. Setiap sinyal pada satu pasang kabel membutuhkan kedua kabel.
Pasangan kabel yang dipilin diberi kode warna untuk memudahkan mengidentifikasi setiap pasangan. Empat pasang kabel ini terdiri dari delapan kabel dengan warna berbeda-beda, yakni kabel garis oranye, kabel oranye, kabel garis hijau, kabel hijau, kabel garis biru, kabel biru, kabel garis cokelat dan kabel cokelat.
Biasanya, sepasang kabel terdiri dari dua kabel berwarna berbeda. Salah satunya berwarna solid, dan satunya putih bergaris dengan warna pasangannya. Misalnya kabel biru solid dipasangkan dengan kabel bergaris putih-biru, sehingga mudah diidentifikasi dan dicocokkan.
Dilansir dari situs stl.tech, berikut ini beberapa fungsi utama kabel UTP.
Ada tiga jenis kabel UTP berdasarkan pengaturan susunannya.