Piala Dunia 2030: Maroko, Portugal, Spanyol + Uruguay, Argentina, Paraguay
Maroko, Portugal, dan Spanyol adalah tuan rumah Piala Dunia 2023. Tapi ada tambahan Uruguay, Argentina, dan Paraguay yang juga menggelar pertandingan.
Kenapa tiga negara Amerika Latin itu yang dipilih? Sebab Uruguay adalah tuan rumah pertama Piala Dunia 1930 dan jadi juara dengan mengalahkan Argentina 4-2, sementara Paraguay adalah lokasi markas Federasi Sepakbola Amerika Latin (CONMEBOL).
Uruguay, Argentina, dan Paraguay masing-masing cuma dijatah masing-masing menggelar satu laga pembuka makanya tidak disebut sebagai tuan rumah. Maroko, Portugal, Spanyol, Uruguay, Argentina, dan Paraguay sendiri dipastikan lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2030.
Rencananya bakal ada 48 tim dan 104 pertandingan meramaikan Piala Dunia 2030.
"Tidak ada cara yang lebih baik untuk merayakan 100 tahun Piala Dunia di 2030 ketimbang menggelarnya di enam negara tiga benua, dengan dihadiri 48 tim dan 104 pertandingan luar biasa. Dunia akan bersama-sama merayakan 100 tahun Piala Dunia," ujar Presiden FIFA Gianni Infantino di Reuters.
"Selamat untuk para calon tuan rumah yang sudah berusaha keras. Tapi saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya untuk enam presiden konfederasi dan juga para timnasnya."
TRIBUNNEWS.COM - Negara di Asia-Oceania berpotensi mendapat jatah penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2034.
Di sisi lain, Arab Saudi menyatakan kesiapan diri menjadi tuan rumah pesta sepak bola dunia empat tahun sekali.
Saat ini FIFA telah memutuskan enam negara sebagai venue penyelenggaraan Piala Dunia 2030.
Enam negara yakni Spanyol, Portugal dan Maroko sebagai tuan rumah bersama ditambah Uruguay, Paraguay dan Argentina sebagai laga pembuka.
Penambahan Uruguay, Paraguay dan Argentina sebagai tempat pelaksanaan Piala Dunia 2030 lantaran berbarengan dengan 100 tahun ajang Piala Dunia digelar.
Baca juga: Bedah Skema Timnas Indonesia Ala Shin Tae-yong Lawan Brunei Darussalam, 4-2-3-1 atau 3-4-1-2?
Lantas pengajuan diri Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 secara tidak langsung membuka peluang Indonesia ikut menjadi tuan rumah bersama.
Demikian karena FIFA belum mengetok palu terhadap tempat event bergengsi yang digelar pada 2034.
Seperti sebuah mimpi sekaligus misi Timnas Indonesia berkiprah kembali di Piala Dunia, setelah terakhir pada 1938 di Prancis ikut serta dengan nama Hindia Belanda.
Shin Tae-yong (STY), pelatih Timnas Indonesia pun ingin mencetak sejarah dengan menargetkan timnas lolos ke Piala Dunia 2026 memanfaatkan delapan slot wakil Asia.
Keseriusan STY tersebut bahkan sudah terlihat dengan mengantar Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 dan Piala Asia U23 2024.
Sembari memperkokoh skuad muda dan senior, STY berharap misinya tersebut bisa terwujud dengan kerjasama berbagai pihak tak hanya pemain dengan ofisial.
"Setelah ini akan fokus ke senior untuk FIFA Matchday dan Piala Asia," ucap shin Tae-yong setelah menanggapi batalnya Piala Dunia U20 digelar di Indonesia, dikutip dari BolaSport.com.
"Saya akan mempersiapkan tim senior agar bisa masuk di Piala Dunia, ada 8 tiket untuk wakil Asia," tambahnya.
"Saya akan berusaha mencetak sejarah."
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
RABAT, 10 Disember- Selepas berdekad mencuba, impian Maghribi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 akhirnya tertunai selepas diumumkan sebagai tuan rumah bersama Sepanyol dan Portugal.
Negara Afrika Utara itu berharap acara terbesar bola sepak dunia tersebut bakal melonjakkan imej antarabangsa dan ekonominya.
Sebelum ini, Maghribi telah melakukan lima bidaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia termasuk pada 2026 dan paling hampir adalah pada 2010.
Namun, Maghribi dikecewakan oleh Afrika Selatan.
"Ini adalah peluang terbaik untuk mempercepatkan pertumbuhan ekonomi Maghribi, mencipta pekerjaan, dan meningkatkan sektor pelancongan," kata Fouzi Lekjaa, Ketua Jawatankuasa Piala Dunia 2030 Maghribi.
Susulan itu, Kerajaan Maghribi telah mengumumkan pelan besar-besaran untuk memodenkan infrastruktur di enam bandar tuan rumah: Rabat, Casablanca, Fes, Tangier, Marrakesh, dan Agadir.
Projek tersebut termasuk memperbesar lapangan terbang, jalan raya, rangkaian pengangkutan, serta meningkatkan perkhidmatan hotel dan komersial.
Enam stadium di bandar-bandar tersebut sedang menjalani kerja-kerja penambahbaikan, manakala stadium baharu berkapasiti 115,000 tempat duduk berhampiran Casablanca, dengan kos 480 juta euro (RM2.57 bilion), akan dibina untuk perlawanan akhir.
Menurut ahli sosiologi Abderrahim Bourquia, penambahbaikan infrastruktur ini bukan sahaja membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan keyakinan global kepada Maghribi.
Minat Maghribi terhadap bola sepak antarabangsa bermula selepas kejayaan mereka di Piala Dunia 1986, apabila menjadi negara Afrika dan Arab pertama mara ke pusingan kalah mati. Kejayaan itu mencetuskan idea menggunakan bola sepak sebagai platform untuk meningkatkan reputasi negara.
Maghribi turut menggunakan bola sepak untuk mengeratkan hubungan diplomatik, terutamanya di Afrika. Sejak 2017, negara itu telah menandatangani kira-kira 44 perjanjian kerjasama dengan Persekutuan Bola Sepak Afrika.
Kejayaan pasukan berkenaan ke separuh akhir Piala Dunia 2022 meningkatkan harapan untuk membangunkan lebih ramai pemain berbakat. Namun, dengan populasi 38 juta, negara ini hanya mempunyai 90,000 pemain berdaftar.
Persekutuan Bola Sepak Maghribi bekerjasama dengan Kumpulan OCP, pengeluar fosfat milik kerajaan, untuk membiayai pusat latihan baharu. Pelaburan ini bertujuan melahirkan generasi baharu yang mampu mengikut jejak langkah bintang seperti Achraf Hakimi dari Paris Saint-Germain.
Terdahulu, Persekutuan Bolasepak Dunia (FIFA) pada Ahad membuat pengumuman mengejut setahun lebih awal berbanding dirancang, apabila memilih Maghribi, Portugal dan Sepanyol sebagai penganjur kejohanan pada 2030. FIFA turut mengumumkan Uruguay, Argentina dan Paraguay juga akan menjadi tuan rumah satu perlawanan bagi meraikan ulang tahun ke-100 kejohanan. -REUTERS
Jenewa (ANTARA) - Kongres Luar Biasa FIFA (Extraordinary FIFA Congress) pada Rabu (11/12) mengumumkan Maroko, Portugal, dan Spanyol sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, serta Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Pertemuan virtual yang dihadiri oleh seluruh 211 Asosiasi Anggota FIFA tersebut juga mengumumkan bahwa tiga pertandingan dalam edisi 2030 akan digelar di Argentina, Paraguay, dan Uruguay, dengan satu pertandingan untuk masing-masing negara, untuk merayakan seratus tahun penyelenggaraan Piala Dunia.
"Penunjukan tuan rumah Piala Dunia FIFA edisi 2030 dan 2034 ini mengakhiri proses bidding cermat yang dimulai pada Oktober 2023 setelah pengajuan yang disepakati secara penuh yang dilakukan oleh Dewan FIFA dan didukung oleh semua konfederasi, dengan tujuan untuk menciptakan keselarasan dan rotasi antarkonfederasi terkait siklus tuan rumah turnamen," kata FIFA.
"Di dunia yang terpecah saat ini, di mana tampaknya tidak ada lagi yang bisa sepakat mengenai apa pun, mampu menyepakati sesuatu seperti itu jelas merupakan pesan persatuan dan kepositifan yang luar biasa. Dan kita membutuhkan pesan-pesan seperti ini di era ini," kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
Kongres Luar Biasa FIFA juga menyetujui prinsip-prinsip anggaran untuk Piala Dunia Antarklub 2025 guna menginvestasikan kembali seluruh pendapatan yang dihasilkan untuk sepak bola di level klub.
Penerjemah: XinhuaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
FEDERASI Sepakbola Dunia (FIFA) resmi mengumumkan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan secara online pada Rabu, 11 Desember 2024. Hasilnya, Piala Dunia 2030 dilaksanakan di tiga benua berbeda yang melibatkan enam negara, yakni Maroko (Afrika), Portugal (Eropa), Spanyol (Eropa), Argentina (Amerika Selatan), Uruguay (Amerika Selatan) dan Paraguay (Amerika Selatan).
Tuan rumah utama pada Piala Dunia 2030 sejatinya Maroko, Spanyol dan Portugal. Mereka terpilih sebagai tuan rumah selain karena fasilitas mumpuni, Jarak geografis di antaranya ketiganya terjangkau, mengingat sangat berdekatan satu sama lain.
(Timnas Spanyol tuan rumah Piala Dunia 2030. (Foto: X/@sefutbol)
Bagaimana dengan Argentina, Uruguay dan Paraguay? Mereka hanya akan menjadi tuan rumah di satu pertandingan. Argentina, Uruguay dan Paraguay ditunjuk sebagai tuan rumah satu pertandingan Piala Dunia 2030 (tepatnya di laga pertama fase grup) untuk memperingati 100 tahun penyelenggaraan Piala Dunia.
Sekadar diketahui, Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930. Saat itu, Uruguay terpilih sebagai tuan rumah dan juga keluar sebagai juara setelah menang 4-2 atas Argentina.
Meski hanya menggelar satu pertandingan, wakil-wakil Amerika Selatan dilarang FIFA untuk mengajukan bidding tuan rumah Piala Dunia 2034. Sebab, FIFA melakukan rolling setelah Piala Dunia 2022 digelar di Qatar (Asia) dan 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko (CONCACAF), Piala Dunia 2034 hanya akan dilangsungkan di Asia atau Oseania.
Sampai akhir batas pendaftaran, hanya Arab Saudi yang maju sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Alhasil, negara kaya raya itu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Arab Saudi mesti berbenah jelang menjadi tuan rumah Piala Dunia 10 tahun mendatang. Tak hanya membangun fasilitas seperti stadion kelas dunia, Timnas Arab Saudi juga mesti bersolek.
(Timnas Indonesia saat menang 2-0 atas Arab Saudi. (Foto: Aldi Chandra/MPI)
Sebab, Green Falcons -julukan Timnas Arab Saudi- saat ini kesulitan untu sekadar lolos ke Piala Dunia 2026. Bahkan di laga terakhir mereka, skuad asuhan Herve Renard itu kalah dari tim peringkat 124 dunia, Timnas Indonesia, dengan skor 0-2 di matchday keenam Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Tujuh negara telah terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia hari ini. Selamat kepada Uruguay, Argentina, Paraguay Maroko, Portugal, Spanyol dan Arab Saudi. Ini adalah hari kalian jadi kalian harus merayakannya,” kata presiden FIFA Gianni Infantino, Okezone mengutip dari laman resmi FIFA, Kamis (12/2/2024).
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
diselenggarakan di enam negara: Spanyol, Portugal, Maroko, Uruguay, Argentina, dan Paraguay. Keputusan diambil dalam kongres federasi anggota FIFA, menandai pertama kalinya Piala Dunia digelar di tiga benua sekaligus (Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan).
Meskipun enam negara menjadi tuan rumah, hanya satu negara yang akan menyelenggarakan pertandingan final. Tiga stadion utama bersaing mendapatkan kehormatan tersebut: Estadio Santiago Bernabeu di Madrid, Camp Nou di Barcelona, dan Grand Stade Hassan II di Casablanca.
Spanyol, yang telah lama berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, menginginkan final digelar di Santiago Bernabeu, stadion milik Real Madrid, seperti yang terjadi pada Piala Dunia 1982. Camp Nou, stadion milik Barcelona, dengan kapasitas 105.000 penonton, juga menjadi pilihan alternatif, meskipun kemungkinan besar akan menjadi tempat semifinal.
Maroko juga berambisi menjadi tuan rumah final di Casablanca, di stadion baru yang akan menjadi stadion terbesar di dunia dengan kapasitas 115.000 penonton. Namun, stadion ini masih dalam tahap pembangunan dan belum dipastikan akan terpilih.
Sementara itu, Portugal memiliki tiga stadion yang siap menjadi tuan rumah: Estadio do Dragao di Porto, Estadio Jose Alvalade di Sporting Lisbon, dan Estadio da Luz di Benfica. Ketiga stadion ini memiliki kapasitas kurang dari 80.000 penonton, dengan Estadio da Luz menjadi yang terbesar dengan kapasitas sekitar 85.000.
FIFA masih akan menentukan jumlah pertandingan yang akan dimainkan di masing-masing negara tuan rumah. Penawaran yang diajukan keenam negara mencakup total 20 stadion. Menurut sumber terpercaya, kedekatan Presiden Real Madrid, Florentino Perez dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, diperkirakan akan menjadi faktor penting dalam menentukan stadion final.
Pilihan final Piala Dunia 2030 masih menjadi misteri. Namun, Santiago Bernabeu di Madrid tetap menjadi unggulan kuat untuk menjadi tuan rumah pertandingan puncak turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Piala Dunia FIFA 2030 akan menjadi edisi ke-24 Piala Dunia FIFA, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior pria anggota FIFA. Piala Dunia 2030 diseleggarakan di 6 negara yaitu Argentina, Maroko, Paraguay, Portugal, Spanyol, dan Uruguay. Turnamen edisi ini merupakan peringatan satu abad sejak Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di Uruguay pada tahun 1930.
Pada tahun 2007, dicetuskan gagasan tawaran bersama Argentina-Uruguay untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030. Tawaran tersebut diikuti oleh gerakan web yang mengklaim bahwa FIFA harus memberikan tawaran Hak kepada Uruguay untuk menjadi tuan rumah untuk mengenang 100 Tahun penyelenggaraan Piala Dunia FIFA yang pertama, yang laksanakan di Uruguay pada Piala Dunia FIFA 1930.
Gagasan ini dicetuskan oleh penduduk Uruguay yang menetap di Israel, Habel Fialko.[3] Olimpiade pertama yang diselenggarakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani merupakan gagasan tersebut, karena 100 tahun setelah Pesta Olahraga Olimpiade di selenggarakan tidak di Athena, Yunani melainkan di Atlanta, Amerika Serikat. Kemudian, pada tahun 1997 ia membuat sebuah alamat web untuk menarik orang-orang pengguna Internet.[4]
Pada tanggal 18 November 2009, pada hari yang sama tim sepak bola nasional Uruguay berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 2010, datang media yang membuat FIFA senang karena Argentina-Uruguay sangat inisiatif untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030[5] Beberapa hari kemudian, Pada tanggal 25 November 2009, dalam pertemuan presiden dari asosiasi nasional dan anggota Komite Eksekutif CONMEBOL, Asosiasi Sepak Bola Argentina dan Uruguay menerima dukungan bulat untuk tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.[6]
Pada 10 Juni 2010, hanya sehari sebelum pembukaan Piala Dunia 2010, sebuah delegasi khusus dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga Uruguay bertemu dengan Joseph Blatter di Johannesburg, secara resmi mengajukan tawaran Uruguay dan Argentina sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.[7]
Pada tanggal 31 Agustus 2017, Presiden Paraguay, Horacio Cartes, menyatakan rencana untuk bergabung dengan Argentina-Uruguay sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.[8] Rencana tersebut disetujui dan diumumkan pada tanggal 4 Oktober 2017 di Buenos Aires, Argentina. Kemudian pada tanggal 21 November 2017, federasi sepak bola ketiga negara (Argentina-Paraguay-Uruguay) resmi menandatangani kerja sama untuk pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2030.[9][10]
Setelah gagal dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2026, Maroko berencana mengajukan diri kembali untuk Piala Dunia 2030.
Pada bulan November 2018, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mencetuskan ide untuk menggelar Piala Dunia 2030 di Eropa Timur bersama Bulgaria, Rumania, dan Serbia.
Inggris sedang menjajaki kemungkinan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tiga negara bagiannya, yaitu Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Dikabarkan Irlandia berminat bergabung dalam pencalonan ini.
Wei Di, petinggi Asosiasi Sepak Bola China, berharap China menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Sebelumnya, China sempat ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, namun terganjal peraturan, karena Piala Dunia 2022 sudah digelar di negara Asia, yaitu Qatar.
Setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 dan gagal terpilih kembali untuk tahun 2022, Jepang berencana mengajukan kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ingin mengajak Korea Utara sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030. Diharapkan hal ini dapat menjadi sarana perdamaian bagi kedua negara.
Australia - Indonesia - Malaysia - Singapura / Australia - Selandia Baru - Indonesia
Indonesia berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, yang diperkirakan akan bersaing dengan Tiongkok dan Jepang. Indonesia mencoba untuk menggandeng Australia karena ketidaksiapan Thailand yang dikabarkan mengundurkan diri.[11]
Ada yang spesial dari helatan Piala Dunia 2030. Edisi tersebut menandai seabad turnamen dan akan digelar di tiga benua dan enam negara berbeda.
FIFA baru saja mengumumkan pemenang bidding untuk Piala Dunia 2030 dan 2034. Untuk 2030, Maroko, Portugal, dan Spanyol jadi tuan rumah, yang dilanjutkan Arab Saudi empat tahun kemudian.
Itu artinya untuk edisi beruntun, Piala Dunia akan digelar di tiga negara berbeda, setelah 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Namun, ada yang berbeda dari Piala Dunia 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piala Dunia tersebut menandai ulang tahun ke-100 turnamen sepakbola paling akbar sejagad itu. Maka dari itu FIFA tidak cuma menggelarnya di tiga negara, tapi ada enam negara dari tiga benua berbeda yang mementaskan pertandingan!
Maroko, Portugal, dan Spanyol adalah tuan rumah Piala Dunia 2030. Tapi ada tambahan Uruguay, Argentina, dan Paraguay yang juga menggelar pertandingan.
Uruguay dipilih karena menjadi tuan rumah pertama Piala Dunia 1930 dan jadi juara dengan mengalahkan Argentina 4-2, sementara Paraguay adalah lokasi markas Federasi Sepakbola Amerika Latin (CONMEBOL).
Uruguay, Argentina, dan Paraguay masing-masing cuma dijatah masing-masing menggelar satu laga pembuka makanya tidak disebut sebagai tuan rumah. Maroko, Portugal, Spanyol, Uruguay, Argentina, dan Paraguay sendiri dipastikan lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2030.
Rencananya bakal ada 48 tim dan 104 pertandingan meramaikan Piala Dunia 2030.
"Tidak ada cara yang lebih baik untuk merayakan 100 tahun Piala Dunia di 2030 ketimbang menggelarnya di enam negara tiga benua, dengan dihadiri 48 tim dan 104 pertandingan luar biasa. Dunia akan bersama-sama merayakan 100 tahun Piala Dunia," ujar Presiden FIFA Gianni Infantino di Reuters.
"Selamat untuk para calon tuan rumah yang sudah berusaha keras. Tapi saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya untuk enam presiden konfederasi dan juga para timnasnya."
Piala Dunia 2030 menandai seabad turnamen tersebut. Maka Piala Dunia pun harus digelar secara spesial juga di tiga benua dan enam negara berbeda.
FIFA baru saja mengumumkan pemenang bidding untuk Piala Dunia 2030 dan 2034. Untuk 2030, Maroko, Portugal, dan Spanyol jadi tuan rumah, yang dilanjutkan Arab Saudi empat tahun kemudian.
Itu artinya untuk edisi beruntun, Piala Dunia akan digelar di tiga negara berbeda, setelah 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Namun, ada yang berbeda dari Piala Dunia 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piala Dunia tersebut menandai ulang tahun ke-100 turnamen sepakbola paling akbar sejagad itu. Maka dari itu FIFA tidak cuma menggelarnya di tiga negara, tapi ada enam negara dari tiga benua berbeda yang mementaskan pertandingan!